Gerhana Matahari Total
(GMT) pada 9 Maret 2016 akan melewati sekitar 12 provinsi di Indonesia. Hal
tersebut menjadi salah satu alasan Indonesia menjadi tempat yang unik untuk
melihat fenomena alam GMT.
Gerhana Matahari merupakan fenomena yang terjadi apabila matahari
tertutup oleh bulan. Fenomena gerhana matahari total pada tahun 2016 dianggap
sebagai peristiwa langka yang belum dapat disaksikan kembali dalam 40 tahun ke
depan.
"Tadi setelah
diskusi dengan Thomas Djalaluddin, Kepala LAPAN, yang unik (Gerhana Matahari
Total) ini adalah hanya terjadi di Indonesia atau dinikmati di darat paling
banyak di Indonesia," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta,
Senin (25/1/2016).
Arief mengatakan hal
lain yang menjadikan GMT di Indonesia pada bulan Maret mendatang unik adalah
selang waktu terjadinya GMT. Ia menambahkan GMT ini akan terjadi lagi di
Indonesia sekitar 300-350 tahun mendatang.
"Dan yang ketiga
lebih dari 100 event kepariwisataan dilaksanakan (terkait Gerhana Matahari
Total 2016)," tambahnya.
Menurut Arief Yahya,
fenomena alam GMT ini dari segi pariwisata disebut astro-tourism. Ia berharap
para pemerintah daerah terkait dapat menggunakan fenomena alam yang jarang
terjadi untuk promosi pariwisata.
Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djalaluddin mengakui
fenomena alam GMT 2016 memang unik dan langka khususnya di Indonesia.
Ia mengatakan fenomena
GMT yang melewati daratan hanya terjadi wilayah Indonesia. "Selebihnya di
Lautan Hindia dan Pasifik," ungkap Thomas.
Gerhana Matahari Total
2016 akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, seperti Bengkulu, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan
Maluku Utara.
Sumber : Kompas.com
Post a Comment
= > Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas
= > Berkomentar dengan url ( mati / hidup ) tidak akan di publish
Terima kasih .....